Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Hampir 70 % wilayah Indonesia
adalah lautan, sedangkan sisanya adalah daratan. Laut merupakan suatu ekosistem
yang kaya akan sumber daya alam termasuk keanekaragaman sumber daya hayati yang
dimanfaatkan untuk manusia. Kehidupan manusia di bumi ini sangat bergantung
pada lautan, sehingga manusia harus menjaga kebersihan dan kelangsungan
kehidupan organisme yang hidup di dalamnya.
Berbagai jenis sumber daya yang
terdapat di laut, seperti berbagai jenis ikan, terumbu karang, mangrove, rumput
laut, mineral, minyak bumi, dan berbagai jenis bahan tambang yang terdapat di
dalamnya. Selain untuk
keberlangsungan hidup manusia, laut juga merupakan tempat pembuangan sampah dan
pengendapan barang sisa yang diproduksi manusia.
Lautan juga menerima
bahan-bahan yang terbawa oleh air yang mengakibatkan pencemaran itu terjadi,
diantaranya dari limbah rumah tangga, sampah, buangan dari kapal, dan tumpahan
minyak dari kapal tanker. Namun, pencemaran yang sering terjadi adalah pembuangan
limbah cair seperti limbah minyak dari proses di kapal, pengeboran lepas pantai,
maupun akibat aktivitas manusia.
Enceng Gondok (Eichhornia
crassipes) merupakan famili dari
Pontederiaceae adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Selain dikenal
dengan nama eceng gondok di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok
mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama “Kelipuk”,
di Lampung dikenal dengan nama “Ringgak”, di Dayak dikenal dengan nama”
ilung-ilung”. Tanaman ini akan berkembang biak manakala dipenuhi limbah
pertanian atau pabrik sehingga menjadiindicator dimana di tempat/sungai
tersebut sudah terkena pencemaran/limbah.
Salah satu upaya yang cukup
prospektif untuk menanggulangi pencemaran limbah cair adalah dengan
memanfaatkan tanaman eceng gondok. Eceng gondok dapat dimanfaatkan karena bagian
akar, batang, dan helai daun mengandung rongga udara dan massa jenisnya (massa
per volume air) lebih ringan, yaitu kurang dari massa jenis air yang besarnya 1
kg/m3 sehingga dapat menyerap limbah yang mudah mengapung di permukaan air,
misalnya limbah minyak.
Enceng
Gondok dapat hidup di wilayah air di mana saja. Dengan memanfaatkan keadaan
ini, Enceng Gondok dapat diperkembangbiakkan di air laut. Enceng gondok mampu
mengikat unsur logam dalam air. Oleh karena itu tanaman ini hanya cocok hidup
di air yang kotor dibandingkan air bersih. Selain itu, Enceng Gondok bersifat
ramah lingkungan dan dalam mengadakan penanggulangan ini, tidak perlu
menggunakan bahan – bahan yang bersifat kimia.
Bahkan tekhnik ini dapat dilakukan dengan praktis. Disarankan teknologi sederhana ini bisa
disosialisasikan kepada masyarakat pesisir yang mempunyai potensi eceng gondok.
Diharapkan dengan penerapan teknologi ini dapat membantu pendapatan masyarakat
sekitar dan mendukung kebersihan dan kelestarian ekosistem laut sebagai daerah
tujuan wisata. Juga Sebagai sarana menjaga dan melestarikan kehidupan
ekosistem laut di Indonesia. Pemanfaatan ini dapat digunakan sebagai sarana
peningkatan wisata dan budaya laut di Indonesia.
No comments:
Post a Comment