Now Read: http://ronytomato.blogspot.com WEIRD STORIES: IZINKAN SAYA BERCERITA - 8. LINGER
WELCOME TO MY BLOG

ANDA PENGUNJUNG KE :

Saturday, February 23, 2013

IZINKAN SAYA BERCERITA - 8. LINGER

CERPEN KE : VIII
JUDUL : LINGER

By : Rony Wiranto

*Sambil Baca Sambil Dengar


The Cranberries - Linger

Pagi yang suasananya agak mendung ini seakan - akan tak membuatku lupa akan bersyukur kepada Tuhan karena telah menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi semua makhluknya. Pohon - pohon yang dihembuskan angin, Hujan rintik yang perlahan - lahan turun, tak akan membuatku patah semangat untuk pergi ke sekolah, walaupun kelihatannya 45 menit lagi sekolah ku membunyikan bel tanda masuknya. Aku ke kamar mandi membersihkan tubuhku, kemudian memakai baju sekolahku dengan rompi biru yang sangat bagus.

"Romi?! Apakah kamu sudah sarapan?". Tanya Shella.
"Ya!". Jawabku.

Shella adalah temanku, seorang wanita dewasa yang aku kenal sejak umurku 6 tahun, sejak orangtua ku sering berpergian ke luar kota, dialah yang selalu menemaniku diriku, mengawasi, dan membimbingku saat kedua orangtua ku sibuk dengan pekerjaan dan bepergian ke luar kota. Dengan umurku yang hampir menuju 15 tahun, dia sudah kuanggap seperti ibuku sendiri. Ya.. dia akan muncul di tengah - tengahku dan kesibukan kedua orangtua ku.

Banyak hal yang sudah kulalui bersama Shella selama 9 tahun aku hidup, rasanya aku tak rela jika kehilangannya. Sosoknya tak pernah berubah sedikitpun, selalu tersenyum dan gembira. Dia datang disaat kubutuhkan. Banyak hal yang telah kuceritakan padanya. Mulai dari ujian nasional, masuk SMA mana, sampai urusan rumah selalu kuceritakan padanya. Tak seperti kedua orangtua ku yang mungkin hanya beberapa persen mengisi kehidupanku.

Sebenarnya mungkin hanya Shella lah teman yang selalu mengisi kehidupanku. Alhasil, lihat saja di sekolah, tak ada teman seorang pun yang dekat denganku. Semuanya menjauhiku. Mereka bilang dengan alasan - alasan yang banyak, seperti aku punya penyakit-lah, gila-lah, egois-lah, aneh-lah, dan sebagainya. Tapi, dengan alasan seperti itu tak membuatku patah semangat untuk mendapatkan prestasi yang banyak di sekolah. Jarak antara rumahku dengan sekolah tak begitu jauh, hanya berjalan kaki saja cukup. Biasanya aku berjalan bersama Shella, tapi kelihatannya hari ini...

"Kamu nggak mau ikut ke sekolah?". Tanyaku.
"(Menggelengkan kepala) Nggak, kamu sendiri saja ya..". Jawabnya sambil tersenyum. Walaupun aku tahu kelihatannya itu senyuman yang dipaksakan.
"Ya sudah, aku pergi ya..". Jawabku.

Kelihatannya Shella hari ini berwajah muram. Aku kurang mempedulikan hal itu dan langsung saja berangkat ke sekolah. Aku mempercepat langkah ku. Hujan rintik semakin deras saja. Aku memakai jaket untuk menutupi tubuhku sembari memegang beberapa buku dan kertas untuk keperluan sekolah nanti. Angin semakin berhembus kencang. Tiba-tiba dari daerah belakang melintas sebuah motor yang ukurannya besar, seperti yang sedang trendi sekarang, dengan kecepatan tinggi, dan itu semua membuatku kelabakan untuk mengambil berkas-berkas ku yang terhempas olehnya.

"Siall!". Ujarku.

Aku kesal sembari memunguti semua berkas ku yang terhembas dan tertiup angin. Ini merepotkan, mana 15 menit lagi sudah harus sampai ke sekolah yang jaraknya hanya beberapa meter lagi. Berkas ku bertebaran ke mana-mana, salah satunya jatuh tepat di tengah jalan. Aku yang pemarah dan tak sabaran langsung seketika berlari ke tengah jalan dan mengambil berkas tersebut.

Sebuah mobil truk yang sedang melaju di jalan itu dengan kecepatan yang sama seperti motor tadi tiba-tiba tampak begitu jelas di depan mataku. Aku terbelalak kaget, begitu pula dengan pengendara mobil itu yang sama kagetnya sepertiku. Suara benturan tubuhku dengan mobil ku terdengar jelas sesudahnya. Tak akan terelakan.

"mi.. Romi!! Bangun!!." Teriak Shella.

Aku memfokuskan mataku untuk melihat sekelilingku. Wajah Shella terlihat di kedua mataku. "Shel, aku dimana? Kenapa aku?" dengan perasaan bingung mencoba mengingat kembali kejadian sebelumnya.

"Tenang,,". jawab Shella yang aku tak puas dengan jawabannya.

Kutatap suasana sekelilingku dengan posisi terbaring. Ya Ampun!! Begitu banyak orang yang mengelilingiku, bahkan ada beberapa teman sekolah dan guruku. Sebagian orang menutup mulutnya seolah terkejut, dan beberapa orang sempat tercengang dan bahkan beberapa orang ada juga yang sedih dan menangis. Sisanya sibuk hendak mendekatiku dan mengangkat tubuhku. Benar saja, beberapa laki-laki dewasa hendak mengangkatku. Aku agak risih karena aku yang tak kenapa-kenapa akan diangkat dan tujuannya pun tidak tahu. Aku berusaha mengelak dan Shella pun hanya diam dan tertunduk.

"Hei, Shella,, kenapa mereka memaksa mengangkat...".

Sebelum aku menyelesaikan pertanyaanku, aku tercengang. Kulihat tubuhku diangkat mereka, kelihatannya mereka menuju ke arah sekolah. Teriakan orang lain semakin memecah. Mataku menatap lurus Shella dan aku seolah terkejut. Kenapa hanya tubuhku yang mereka angkat? Kenapa mereka tidak mengangkat ku yang masih terbaring di jalanan? Tubuhku yang hancur dan penuh darah itu.. Saat itulah aku tersadar.. tubuhku dibawa pergi.. dan mereka semua meninggalkanku kecuali Shella.

Aku sempat mengeluarkan air mata walau setetes. Ibu.. Ayah.. Aku teringat kedua orangtua ku. Perasaan bersalah karena belum banyak menghabiskan waktuku bersamanya. Tiba - tiba Shella menggenggam tanganku.

"Shel, aku tidak salah kan? aku benar kan? Mereka bilang aku gila, Mereka bilang aku aneh sering berbicara denganmu, Ternyata kamu benar benar ada dan bisa kugenggam tanganmu sekarang!!". Teriakku.

Shella hanya tersenyum dan menganggkatku yang masih terbaring. Kemudian aku dituntun berjalan di belakangnya. "Akan kutunjukkan banyak hal!". katanya sambil tersenyum. Kulangkahkan kakiku, berjalan sesuai dengan tuntutan ku sebagai seorang makhluk. Shella yang selama ini mereka bilang teman imajiner-ku lah yang membimbing ku untuk terus berjalan. Terima kasih ya Tuhanku telah menciptakan makhluk istimewa sepertinya dan aku akan mengikuti langkahnya entah sampai kapan..


Ibu.. Ayah.. Aku baik-baik saja.. Nanti suatu saat kalau kita bertemu lagi, akan kuperkenalkan Shella pada kalian semua..

No comments:

Post a Comment