Tanpa sengaja, aku bertemu denganmu di peron stasiun kereta
Kau, yang kukenal dimasa lalu
Memandangi raut wajahmu sekilas
Tanpa kusadari aku memanggilmu
Kau terlihat terkejut, tasmu terjatuh
Jembatan diantara kita sekarang sudah habis terbakar
Kita saling menatapi nasib di gurun panas
Sejak terakhir kali kita bertemu, bagaimana kabarmu?
Aku baik-baik saja, hidupku menyenangkan
Apakah kau mau secangkir kopi?
Kereta bergerak cepat
Kau menambahkan 2 sendok gula ke dalam kopimu
Dan berkata “Kau masih mengingatnya dengan baik”
Kau tersenyum, kau merapikan dirimu
Kenyataan bahwa pada saat itu kita berpisah memang benar
Sekarang, kita dapat memaafkan satu sama lain
Kita hanya teman semasa kecil saat itu
Aku rindu padamu
Tetapi kita berdua memiliki nasib kita masing-masing
Bertemu kembali denganmu adalah sesuatu yang menakjubkan
Rasanya seperti berteduh di hamparan hujan pasir
Aku rindu padamu
Tetapi kita berdua memiliki mimpi kita masing-masing untuk dicapai
Bertemu kembali denganmu adalah sesuatu yang menakjubkan
Rasanya seperti beranjak dari kolam es di musim dingin
Sejak kecelakaan yang memakan waktu itu
Aku kira engkau tidak..
Kau tersenyum, dan menjawab memang tidak
Bertemu denganmu sepertinya detik beristirahat sejenak
Menunggu melepaskan rindu penat
Dengan memeluk bayangan sang cahaya
Lagi - lagi aku sadar..
Lagi - lagi aku lupa..
Pantas saja, aku lupa membawa obat penenangku
kutinggal dan kuhempas di tengah hujan malam
Sama sepertimu, yang selalu datang
Namun selalu pergi disaat kutak bisa lupa
Mengandalkan racikan dan ramuan
Demi mengkikis ingatan satu per satu tentangmu
Kumohon buatlah aku mencoba
Lupa dan menganggap bahwa kau itu
Sudah tiada di sini lagi..
Sudah tak dapat di sini lagi..
Sudah memiliki kehidupan baru..
Kumohon buatlah aku lupa
terus melihatmu di setiap sisi jalan
membuatku ku terkikiskan dan..
terombakkan
No comments:
Post a Comment