Now Read: http://ronytomato.blogspot.com WEIRD STORIES: MAU MASUK KULIAH DIMANA ? ABOUT MY SNMPTN 2015
WELCOME TO MY BLOG

ANDA PENGUNJUNG KE :

Friday, July 29, 2016

MAU MASUK KULIAH DIMANA ? ABOUT MY SNMPTN 2015

HALO!!

HOLA!!

Ketemu lagi dengan Teman - teman blog semua. Beginilah efek banyak kuota (malem) *sombongnya! *sebelum pada abis nanti. Mending buat nulis beberapa hal disini. Hmm, sebenernya masih hutang 33 challenge (di post sebelumnya) tapi lagi males nerusinnya haha, And today, I feel bright and shiny so enaknya cerita - cerita dulu *to figure out how to be me, remember? HeHe.

So, have you seen our topic today? Actually it's kinda hard to tell you. Mestinya niatku cerita ini sudah di post sebelum pengumuman snmptn 2016 Haha! Tapi, tak apalah bisa jadi pengalaman dan cerita ini bermanfaat bagi kita semua, untuk tahun - tahun selanjutnya juga (snmptn 2017) (Aamiin). Walaupun sekarang kayaknya udah sedikit berubah ya sistemnya dengan jamanku, tapi tak apalah tetep semangat ya! Ini bukan kayak postingan blog lain yang banyak tips, lebih ke cerita pengalaman saja. Rata - rata anak SMA akan mengalami momen ini. So, daripada nggak ada kerjaan mending baca ya Teman Blog, daripada post ini bekicau sendiri wkw. Semoga bermanfaat!


***
Februari 2015, waktu itu nggak salah tanggal 13, akhirnya secara resmi pendaftarannya udah dibuka. Sebenernya rada agak takut, karena secara super senior (semester 6 dan bentar lagi UN) dan sebentar lagi kehidupan SMA bakal berakhir *yeay (?) Ya, siapa yang tidak senang kalau akhirnya seseorang bisa melanjutkan pendidikannya untuk dapet gelar Sarjana. Siapapun pasti menantikan itu. Temen - temen udah pada mulai bahas - bahas *ada yang sambil bisik - bisik lagi sok misterius wkwk. Mereka bahas seputar ini, SNMPTN. Cara terenak (menurut banyak orang) untuk bisa masuk menjadi mahasiswa tanpa harus melakukan test apapun. Hmm, semua tertarik kan? Begitu pula aku. Aku juga sadar selama kelas - kelas awal (X,XI) nilai dan cara belajarku tidak mencerminkan hasil ujian yang baik wkwk. Apalagi di jamanku, semua orang di sekolah bisa ikut (kalau sekarang dibatasin pakek kuota ya?) asal punya NISN di PDSS dan nilai rapot. Waduh, jelas semua nggak mau melewatin kesempatan ini.

"Mau masuk kuliah dimana?" Pertanyaan itu selalu didengungkan di telinga kami *terutama saat pelajaran bahasa inggris wkwkw ;p
Yah, respon orang banyak macamnya. Ada yang nggak mau sedikit pun ngasih tau mau masuk jurusan apa. Ada yang santai santai aja. Ada yang open book gitu. Ada yang sok nggak peduli. Ada yang udah belajar buat sbmptn (adaa!!). Bahkan ada yang ngajak tukeran password supaya bisa saling liat hasilnya nanti. Tapi aku tahu satu hal, mereka semua pasti nggak akan melewatkan kesempatan snmptn begitu saja, semua punya trik dan cara masing - masing agar bisa lulus. Dan tentunya hal itu harus disiapkan dengan persiapan yang matang.

So, my first tips : Find Your Voice!

Bagaimana dengan aku? Hmm, Siapa yang tak kenal aku? Hmm o..kay *ini sok sekali wkwk *nggak lah. Yah, mungkin aku dikenal sebagai salah satu orang yang (paling) apatis di sekolah *tapi bukan tergolong nerd. So, I don't mind (sometimes) everyone hates me. Jahahaha! Ya, mungkin sifat apatis yang kudapat saat aku menginjak kelas XI diciptakan dari hal ini. SNMPTN. Saat itu, aku sebenarnya sudah cukup yakin akan berkuliah dimana waktu itu. Aku telah mengatur rencananya dengan sebaik dan serinci mungkin, bagaimana nanti kehidupan kuliahku dan apa saja yang harus dipersiapkan. *Aku bahkan sudah mencari - cari kostan *ops Aku rasa semua orang di kelas (bahkan guru) tahu persis nama universitas serta jurusan yang bakal kudaftarkan. Tenang saja, aku bukan orang yang bakal ngisi A, tapi bilangnya B wkwk. I'm open book!

"Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (FK UGM)"

They knew my passion about this. I'm always talk about that in my class. I'm such a fanatic!! Even my old wallpaper showed it -,-

Actually, that's not my first dream. Sebenarnya target pertamaku ialah FK UNDIP. Mengingat disana keluargaku punya beberapa kenalan lebih banyak dibanding di Yogyakarta. Tapi passionku berubah dan diriku mulai tertarik mengenal UGM, khususnya Fakultas Kedokterannya. Aku juga ingin merasakan bagaimana sensasinya bisa merantau dan jauh dari keluarga. So, I've decided!

"Apa nggak susah? mendingan masuk universitas sendiri?"
Yah, kurang lebih banyak juga perkataan seperti itu disalurkan ke tulang maleusku wkwk. Mereka bukannya tidak mendukungku, tapi mungkin lebih kepada mengingatkan beberapa hal yang harus dipikirkan secara matang. Banyak yang menyarankanku masuk universitas di palembang saja. Bukannya aku menolak, tapi aku juga telah memikirkan betapa banyaknya teman teman sekolahku yang ingin masuk ke sana, apalagi Fakultas Kedokterannya. Dari segi nilai sendiri, alhamdulillah aku cukup berhasil dalam rangking paralel. Apalagi sainganku hanya 2 orang yang memilih fakultas dan universitas yang sama, yang keduanya juga teman dari SMP (M. Syahrul Ramadhan & Amrina Rosyada). Walaupun juga sebenarnya hal itu tidak menjamin juga. Orang tua awalnya sedikit enggan dengan keputusanku dan menyarankanku masuk Universitas di Palembang saja, like my two sisters. But, They know me. They always support me.

Sebenarnya aku sedikit takut saat mendengar banyaknya black gossip yang beredar, tentang adanya blacklist yang didapat sekolahku dari UGM (tapi itu nggak terbukti sejak ada yang lulus di tahun 2014), faktor alumni, putra daerah yang diutamakan, susahnya bersaing dengan sekolah sebelah (yang rata - rata banyak juga yang ingin masuk sana), tentang nilai Biologiku yang turun beberapa angka wkw. Tapi, itu semua kutepis dengan impianku yang benar - benar ingin berkuliah di sana waktu itu. Keyakinanku semakin kuat saat sosialisasi kampus. My best senior, Giovanny Putri Andini (sekarang kuliah di Fakultas Psikologi UGM) menghadiahkanku sebuah gantungan kunci FK UGM *yang masih kusimpan sampe sekarang *thank you kak :)))

***
Baiklah, waktunya pengisian form. Aku memasukkan password yang didapat dari sekolah untuk mengisi nilai raporku di PDSS. Hmm, di sinilah penentuannya. Ada sebagian teman yang jujur, sebagian lagi tidak wkwk. Tapi, aku tetap dengan pendirianku. Dengan pilihan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) di pilihan pertama telah kucontreng. Hmm, sebenarnya dalam form terdapat 3 pilihan yang dapat kita isi. Awalnya aku sempat berpikir untuk memasukkan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK UNSRI) di pilihan kedua, tapi tidak jadi mengingat beberapa hal lain yang dipertimbangkan. Pertama, beberapa orang berpikir kalau memasukkan lebih dari 1 pilihan akan membagi prioritas kelulusan (dan dulu pun aku berpikir begitu). Kedua, FK UNSRI juga termasuk salah satu FK terbaik se-Indonesia, yang mana sangat jarang bahkan mungkin tidak akan pernah menerima seseorang yang meletakkan mereka di pilihan kedua, dan aku pun sejujurnya tak mau meletakkannya di pilihan kedua. Dan jika memilih FK UNDIP, itu tidak diperbolehkan dalam persyaratannya. Karena jika memilih lebih dari 1 PTN, maka salah satu PTN tersebut harus dari daerah sekolahnya (kalau nggak salah syaratnya begitu). Ketiga, hanya 3 pilihan yang menarik perhatianku dan kedua orangtuaku. Sebenarnya aku cukup tahu beberapa jurusan yang sempat kutoleh dan mungkin saja bisa menjadi minatku seperti, SITH ITB (Mikrobiologi), FKG UGM, FKG UI, FTM UNDIP, dll tapi dengan pertimbangan kedua orang tuaku hanya 3 pilihan itulah yang muncul.

Jadi, keputusanku adalah hanya memasukkan 1 pilihan dalam form snmptn. Ya, aku tahu itu cukup naif tapi aku sudah mempertimbangkannya matang - matang dan yang bisa kulakukan hanyalah 'Wishing and Hoping'. Tapi, banyak juga temanku yang memasukkan 2 pilihan bahkan sampai 3 pilihan. Dan juga yang tak kalah pentingnya, mengenai kolom sertifikat. Entahlah, teman - temanku (termasuk aku juga kali ya wkwk) sangat gencar akan hal ini. Kami sibuk - sibuknya mengejar hal ini *kadang - kadang sampai melupakan hal yang pokok (nilai) baik dalam hal lomba nasional, organisasi, atau pun hal lainnya. Aku dulu percaya bahwa sertifikat mempunyai poin plus yang sangat sangat penting (mengingat banyak alumni yang lulus snmptn memiliki sertifikat yang sangat baik). Sebenarnya di kolom tersebut kita hanya diperintahkan untuk memasukkan 3 sertifikat. Tapi, apalah daya sifat naifku menyuruhku untuk memasukkan 10 sertifikat Wkwkw (karena disana memang bisa dimasukin sampe maksimal 10 kolom). Sebenarnya sempat ragu dan takutnya justru melanggar aturan. Dan juga cukup menghabiskan biaya memang (scannya bayar tau haha). Tapi akhirnya *sampe nelpon call center wkwk, panitia snmptn bilang boleh saja memasukkan lebih dari 3, hanya saja tetap akan diambil 3 yang terbaik (yang tentunya akan dipilih oleh panitia). Tapi, tak sedikit juga yang mengunggah banyak sertifikat.

I prefer be a doer than a dreamer.
So, my second tips : Be a Doer not a Dreamer!

Karena itu jugalah aku ikut les di salah satu tempat les terbaik *eaa wkwk *depannya G - belakangnya O (sensor ya). Sebenernya aku sudah ikut les dari kelas X sih, cuma ya belum serius - serius amat wkwk. Di sana mereka memfasilitasi juga tips dan trick menghadapi snmptn, sampe ada seminar motivasinya. Mereka juga menyediakan fasilitas (berupa software) untuk snmptn *wow! Aku juga dulu sering menghabiskan waktu di tempat les (kebanyakan bercerita haha) dengan guru - guru di sana tentang itu, khususnya sama Mbak Leni (my favorite chemistry teacher). Beliau kepala cabang dan sering memberikan saran yang the best! She know my passion and she always support me.

Proses seleksi kalo ndak salah mulainya tanggal 16 Maret sampe 8 Mei. Hmm, lama juga sih nunggu nya. Tapi, sebelumnya masih ada satu lagi yang pantang diabaikan, Ujian Nasional (UN). Apalagi di jamanku nilai UN mulai dijadikan perhitungan kelulusan snmptn *Grrr I hate this seriously! So, kami semua punya keharusan untuk tetap mengikuti dan mengulang pelajaran di semester 6. Tapi tak apalah, sembari mengejar materi SBMPTN. Memang sulit, tapi berjuang demi cita - cita apa salahnya?

***
Singkat cerita UN sudah selesai *yeayy, dan itu saat dimana kebanyakan anak kelas XII merasa belajar sudah bukan prioritas *wkwk jangan ditiru!! Yah, aku juga tidak begitu yakin nilai UN ku cukup baik, dan keyakinanku ternyata benarnya (I don't wanna talk about it haha), disitu aku sempat merasa sedih. Apalagi pendaftaran snmptn kalau nggak salah sudah tutup. There's no turning back! And seriously, I got very nervous. Tapi, alhamdulillah Allah SWT. memberikan jawaban atas kegelisahanku.



So glad to hear that news!! Akhirnya tidak perlu cemas lagi soal UN, apalagi di jamanku UN juga bukan penentu kelulusan *cheers wkwk. So, basically I thought I have nothing to worry about.

Hari demi hari menunggu kepastian. But, I don't know, aku merasa semakin mendekati hari-H aku semakin menjadi - jadi *wkwk dalam arti semangat belajarku sudah mulai pudar (baca : malas). So, Listen up! I'm gonna tell you one thing : "Too much ego will kill your talent".

So, my third tips :  Don't get a big head!

Seriously! Akibat euforia #UNSelesai #UNlulus, entah kenapa otak terlalu lelah membaca kembali materi - materi pelajaran (DON'T DO THIS AT HOME!). Dan yang kulakukan hanya membahas buku - buku bank soal. Disaat Mindset telah merubah segalanya! I've lost. It just... It's not me. It's not 'Wishing and Hoping' but 'Determining'. The fact is that we don't have any control of that! Bukan hanya itu saja yang membuatku kesal, dengan tenangnya aku bisa pergi berlibur ke luar kota dalam beberapa minggu sebelum pengumuman (mumpung libur cukup panjang, pikirku).

***
Sudah beberapa minggu aku menghabiskan waktu liburku, dan jadwal pengumuman snmptn yang kulihat di situs nya itu tanggal 9 Mei 2015. Hmm, itu sebentar lagi ya. cukup menarik memang. Momen penentuan yang paling ditunggu. Apalagi kalau tanggal pengumumannya sehari sebelum hari ulang tahunku yang ke-17. Ya, teman - temanku bilang "Wah! itu bisa jadi hadiah yang sangat sangat bagus". Aku juga harus bersiap - siap untuk pulang ke rumah. Di sana tertera pukul 5 sore, dan bisa dilihat di website universitas juga. My plane landed at 3 p.m. So, I had a time to semedi and meditation, also stared at laptop in my locked room.

Pukul 5! Akhirnya, pikirku. Pada awalnya situsnya error dan tidak bisa dibuka sama sekali, aku mencoba membuka situs universitas juga. Mungkin saja salah satu ada yang bisa dibuka, tapi tetap saja semua situs error. Haduh gimana ini!! wkwk. Aku terus menunggu sekitar 30 menit dan mencoba hingga akhirnya aku beruntung bisa masuk ke situs snmptn tanpa error. huff! Aku memulai mengetikkan nama lengkap, nomor pendaftaran, dan tanggal lahir. Baiklah, ini dia saatnya penentuan; pikirku.

Aku sudah mulai menekan enter, dan halaman situsnya juga sudah mulai loading.

Dan akhirnya.... hasilnya telah keluar.





(To be continued....)

No comments:

Post a Comment